Rabu, 31 Juli 2019

Alat Alat Listrik

Alat Alat Listrik 
Semua orang pasti pernah melihat berbagai jenis alat alat listrik berikut di rumah. Tapi ternyata, masih banyak orang yang belum mengetahui nama serta kegunaannya.
Jika kamu masih bingung membedakan yang mana steker, fitting, atau stop kontak, maka kamu perlu menyimak penjelasan berikut ini biar kamu tidak lagi salah sebut.
Selain itu, kamu pun jadi bisa memahami bila ada kerusakan listrik di rumah.
1. Bargainser
alat alat listrik
Alat ini biasanya dapat kita temui di dinding depan setiap rumah yang berlangganan listrik PLN.
Oleh karena itu, bargainser hanya dapat diotak-atik oleh petugas dari PLN.
Setiap bargainser memuat data ID pelanggan seperti nomor kontak dan nama pelanggan yang berfungsi untuk memudahkan pencatatan pemakaian listrik pelanggan.
Ada dua jenis bargainser yang biasa dipakai, bargainser analog yang masih banyak dipakai di perumahan umum dan bargainser digital yang digunakan untuk listrik prabayar.
Terdapat 3 komponen utama dalam setiap bargainser:
  • Miniature Circuit Breaker (MCB)
Miniature Circuit Breaker (MCB) berfungsi untuk memutus aliran listrik bila terdapat pemakaian listrik berlebihan atau bila terjadi gangguan listrik di rumah.
  • Meter Listrik

Meteran listrik di dalam bargainser ini disebut juga kWh meter yang menjadi penunjuk besaran daya listrik yang digunakan oleh pelanggan
  • Spin Control

Spin control berbentung seperti piringan yang selalu berputar.
Semakin besar daya listrik yang dipakai, semakin cepat perputaran spin control.
2. Pengaman Lebur
alat alat listrik
Pengaman lebur lebih dikenal dengan nama sekering atau fuse.
Ini adalah komponen pengaman listrik versi lama dengan sistem kawat arus.
Saat ini sudah tidak banyak digunakan dan tergantikan dengan komponen lain yang lebih canggih.
3. Pengaman Thermal
alat alat listrik
Pengaman thermal disebut juga Miniature Circuit Breaker (MCB), bekerja dengan sistem thermal atau panas.
MCB memutus listrik secara otomatis apabila terjadi arus listrik berlebih atau adanya hubungan arus pendek.
4. Steker
alat alat listrik
Steker adalah istilah salah satu alat listrik yang biasa disebut colokan listrik.
Fungsinya untuk menghantarkan listrik ke stop kontak.
Beberapa jenis steker yang sering ditemui yaitu:
  • Steker Bengkok
  • Steker Adapter
  • Steker T
  • Steker Arde
5. Saklar
alat alat listrik
Kebanyakan orang masih salah kaprah dan menyebut alat listrik yang satu ini dengan sebutan stop kontak.
Padahal saklar (sakelar) dan stop kontak berbeda jenis dan fungsi.
Saklar berfungsi sebagai pemutus arus listrik dari sumbernya. Sederhananya, saklar adalah tombol yang digunakan untuk menyalakan dan menghidupkan lampu.
Beberapa jenis saklar yang banyak dipakai di antaranya
  1. Saklar Outbow
  2. Saklar Engkel
  3. Saklar + Steker
6. Fitting
alat alat listrik
Alat listrik yang satu ini lebih sering disebut sebagai dudukan lampu.
Sedangkan istillah fitting sendiri merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris.
Fitting digunakan untuk memasang lampu di langit-langit rumah, di dinding, atau pun di tempat lainnya.
Berbagai jenis fitting yang ada di antaranya:
  1. Fitting Lampu Plafon
  2. Fitting Lampu Gantung
  3. Fitting Lampu Kombinasi
7. Socket
alat alat listrik
Socket atau dalam bahasa Inggris disebut juga Electric Socket mempunyai fungsi seperti stop kontak.
Electric Socket biasanya dipasang di dinding dan digunakan untuk mengalirkan arus listrik ke dalam berbagai jenis perangkat rumah.
Jenis socket yang banyak ditemui ada dua dan dinamai sesuai fungsinya:
  1. Telephone Socket digunakan untuk mengalirkan arus listrik ke telepon rumah.
  2. TV Socket digunakan untuk mengalirkan arus listrik ke televisi.
8. Stop Kontak
alat alat listrik
Alat listrik ini adalah alat yang penyebutannya sering tertukar dengan saklar.
Sebagian orang mengenal stop kontak dengan nama kabel terminal atau bahkan colokan listrik.
Fungsinya adalah sebagai terminal atau perantara aliran arus listrik dari sumber listrik ke dalam perangkat.
Sebagian besar stop kontak hanya dilengkapi beberapa lubang colokan untuk steker, tetapi ada juga stop kontak yang digabungkan dengan saklar.
9. Multiplug
alat alat listrik
Colokan stop kontak yang terbatas di rumah bisa diakali dengan alat listrik satu ini.
Belum banyak yang tahu, peralatan listrik ini ternyata bernama multiplug.
Cara penggunaannya mudah, cukup dicolokkan pada stop kontak.
Jenis multiplug sendiri beragam. Ada yang langsung menempel pada stop kontak, ada juga yang dilengkapi dengan kabel panjang.

Sumber: https://www.99.co/blog/indonesia/alat-alat-listrik/

Jenis Jenis Lampu

Jenis Jenis Lampu

Setiap rumah membutuhkan cahaya, baik cahaya alami matahari maupun cahaya yang berasal dari lampu. Maka dari itu lampu merupakan salah satu faktor terpenting saat gelap malam tiba. Namun sebelum membeli lampu Anda perlu memperhatikan jenis lampu, tingkat cahaya dan keamanannya. Dikutip dari wolipop yang dilansir dari eHow, nyatanya tidak semua lampu cocok digunakan untuk keperluan rumah tangga. Berikut jenis-jenis lampu yang perlu Anda ketahui.
1. Bohlam Pijar

Jenis lampu ini menghasilkan cahaya dengan memanaskan kawat pijar tipis yang berada di pusat bagian dalam bohlam. Pemanasan dilakukan hingga mencapai temperatur yang membuatnya bercahaya. Alhasil, bohlam jenis ini menggunakan sebagian besar energinya untuk memproduksi panas, bukan cahaya. Oleh karena itu, kawat pijar lebih cepat terbakar dan rusak. Meskipun harga per satuannya terbilang murah, tapi tidak awet. Umumnya hanya bertahan sampai delapan bulan. Bukan lampu yang tepat bila Anda ingin hemat energi dan biaya.
2. Lampu Neon

Lampu neon menggunakan tenaga elektrik untuk merangsang penguapan Merkuri yang menghasilkan gelombang UV. Proses ini menyebabkan fosfor berpendar dan memproduksi cahaya yang menyilaukan mata. Kurang ideal sebagai penerangan di rumah karena paparan cahaya yang terlalu terang dan mengandung merkuri bisa merusak kesehatan mata dan kulit. Umumnya, jenis lampu ini lebih banyak digunakan untuk pabrik, toko, supermarket atau kepentingan komersial lainnya.
3. Lampu Neon Kompak

Biasa disingkat dengan CFL (Compact Fluorescent Ligths) dengan bentuk, ukuran dan pancaran cahaya yang hampir sama dengan bohlam pijar. Tapi CFL tidak menggunakan panas melainkan tenaga elektrik dan bisa bertahan tujuh kali lebih lama ketimbang lampu pijar. Bisa dibilang, CFL merupakan versi kecil dari lampu neon. Bisa digunakan untuk penerangan rumah tangga dengan lama hingga tujuh tahun. Tapi karena mengandung sedikit merkuri, batasi penggunaannya. Jangan dinyalakan jika tidak terlalu perlu. Cocok digunakan untuk ruang makan, dapur dan taman.
4. HID

HID kepanjangan dari High Intensity Discharge, menghasilkan cahaya yang sangat terang dan memiliki daya tahannya hingga 20.000 jam. Namun lampu ini sebaiknya tidak digunakan untuk tempat tinggal karena menghasilkan radiasi UV yang cukup besar. Kalaupun ingin digunakan, harus dilengkapi dengan filter untuk menyaring radiasi yang dapat merusak kulit tersebut. HID biasanya digunakan untuk pencahayaan di area yang sangat luas. Misalnya stadion, lapangan atau toko berukuran besar.
5. Hybrid Halogen CFL

Lampu ini mengombinasikan tiga teknologi, CFL; halogen dan pijar untuk menciptakan bohlam hybrid. Memiliki ukuran yang kecil seperti bohlam pijar, namun dengan cahaya yang lebih terang dan tahan lama. Cukup nyaman dan efisien baik untuk penggunaan rumah tangga maupun industrial. Lampu ini juga terbilang aman karena sudah mengantungi sertifikat dari Environmental Protection Agency dan US Department of Energy. Ketahanannya delapan kali lebih lama dibandingkan lampu pijar standar.


Sumber: http://summareconbekasi.com/sb/media/5-jenis-lampu-yang-perlu-anda-ketahui-sebelum-menentukan-yang-tepat-untuk-rumah-anda


Jenis Jenis Instalasi Listrik

Jenis Jenis Instalasi Listrik 

Instalasi listrik adalah jaringan perlengkapan rangkaian listrik yang dirangkai sedemikian rupa yang menghubungkan komponen satu dengan lainnya dalam ruangan tertentu untuk  membangkitkan, memakai, mengubah, mengalihkan, mengumpulkan atau membagikan tenaga listrik. Berdasarkan pemakaian tenaga listrik dan tegangannya, instalasi listrik dibedakan menjadi beberapa yaitu sebagai berikut :

A.   MENURUT  ARUS LISTRIK YANG DISALURKAN.
Menurut arus listriknya, instalasi listrik dibedakan menjadi 2 yaitu instalasi arus searah dan instalasi arus bolak-balik.

1. Instalasi Arus Searah.
Instalasi arus searah pada umumnya bekerja pada tegangan 110 V, 220 V dan 440 V, di Indonesia penggunaannya adalah industri yang berdasarkan elektronika seperti PT KAI { Kereta Api Indonesia } pada pelayanan KRL { Kereta Api Listrik }. Instalasi ini sudah jarang digunakan karena hanya digunakan pada pabrik (industri), rumah tangga tertentu, kapal laut, dan lain-lain. Alat pembangkit arus searah ialah generator arus searah dan listrik tenaga matahari (Solar Cell).

2. Instalasi Arus Bolak-Balik.
Instalasi arus bolak-balik pada umunya bekerja pada tegangan 110 V, 220 V, 380 V, 500 V, 1000 V, 3000 V, 5000 V, 6000 V, 10.000 V dan 15.000 V. Di Indonesia jaringan dari PT. PLN tegangan yang digunakan adalah 220 V dan 380 V dan penggunaannya banyak dipakai untuk rumah tangga, industri, komersial dan penerangan jalan umum. Alat untuk membangkitkan arus bolak-balik digunakan alternator dan inverter.

B.    MENURUT BESAR TEGANGAN YANG DIGUNAKAN.
Menurut besar tegangannya, instalasi listrik dibedakan menjadi 4 yaitu instalasi tegangan rendah, menengah, tinggi dan ekstra tinggi.

1. Tegangan Rendah { 110 V, 220 V, 380 V }.
Dipergunakan pada saluran distribusi, instalasi penerangan rumah tangga, komersial, industri dan PJU { Penerangan Jalan Umum }.

2. Tegangan Menengah { 20 KV }.
Dipergunakan pada pusat pembangkit listrik arus bolak-balik pada saluran distribusi dan instalasi tenaga pada gardu induk.

3. Tegangan Tinggi { 30 KV, 70 KV, 150 KV, 250 KV }.
Dipergunakan pada jaringan transmisi jarak jauh seperti jaringan antara pusat pembangkit listrik misalnya PLTA Bakaru ke Gardu Induk di PLTU Tello. Tegangan tinggi diperlukan karena dengan jarak yang jauh, tentu sebagian tegangan akan hilang (losses) dan berubah menjadi panas, maka tegangannya perlu dinaikkan dulu baru dikirimkan ke beban.

4. Tegangan Ekstra Tinggi { 500 KV, 750KV, 100KV }.
Dipergunakan pada saluran transmisi, karena mengalirkan daya yang besar pada tegangan tinggi selama arus baliknya kecil, sebagai muatan transmisinya tenaganya kecil.

C.    MENURUT PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK.
Menurut pemakaiannya, instalasi listrik dibedakan menjadi 4 yaitu instalasi listrik penerangan, tenaga, khusus dan telekomunikasi.

1. Instalasi Penerangan { Cahaya }.
Instalasi ini digunakan untuk menghasilkan cahaya atau penerangan untuk keperluan rumah tangga.

2. Instalasi Tenaga.
Biasanya digunakan untuk memutar kipas angin, pompa air, mixer, blender dan motor-motor listrik yang lain.

3. Instalasi Listrik Khusus.
            Merupakan instalasi listrik yang terdapat pada kapal laut, pesawat udara, mobil, pertambangan dan lain sebagainya.

4. Instalasi Listrik Untuk Telekomunikasi.
Merupakan instalasi untuk jaringan telepon, telegraf dan sebagainya

D.   MENURUT JUMLAH FASA.
Menurut jumlah fasanya, instalasi listrik dibedakan menjadi 2 yaitu instalasi listrik 1 fasa dan 3 fasa.

1. Instalasi Listrik 1 Fasa.
Pada umumnya digunakan untuk instalasi penerangan rumah tinggal sederhana dan semacamnya.

2. Instalasi Listrik 3 Fasa.
Pada umumnya digunakan untuk instalasi listrik penerangan dan tenaga pada rumah tinggal, bengkel, pabrik dan lain-lain yang memerlukan listrik dengan jumlah daya yang besar.


Sumber:http://elektronika-kelistrikan.blogspot.com/2016/06/listrik-jenis-jenis-instalasi-listrik.html?m=1

Rabu, 24 Juli 2019

Instalasi Listrik Rumah Tangga

Pembuatan Produk 

Papan instalasi listrik menggunakan sakelar dipraktekkan dengan menggunakan kardus dan beberapa peralatan listrik. Kardus digunakan sebagai papan karena menyerupai papan atau kayu. Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini diambil dari lingkungan sekitar.
1. Perencanaan
  • Identifikasi Kebutuhan
Papan instalasi listrik menggunakan sakelar bisa dibuat dengan mengubah sebagian model papan instalasinya dan juga penempatan dan jumlah lampu yang digunakan bisa diubah sesuai selera masing-masing.
  • Perencanaan Fisik
Pembuatan berdasarkan bahan dan alat yang tersedia di lingkungan kalian, dan dibuat dengan penuh tanggung jawab dengan memperhatikan prinsip kerja.

2. Persiapan
  • Ide/gagasan
Pembuatan papan instalasi listrik menggunakan sakelar menggunakan kardus sebagai rangka bangunan. Peralatan listrik untuk rangkaiannya. Kabel sebagai penyambung arus listrik.
  • Keselamatan kerja
Perhatikanlah:
  1. Hati-hati menggunakan peralatan
  2. Perhatikan bagian-bagian instalasi listrik yang akan dirangkai dengan baik karena kesalahan akan mempengaruhi hasil rangkaian
3. Bahan dan peralatan
Bahan:
  • Lampu lombok
  • Stand lampu lombok 
  • Sakelar on/off
  • Isolasi 
  • Lem
  • Terminal sambungan kabel
  • Kabel
  • Colokan jantan
  • Dos / kardus bekas
Alat:
  • Obeng 
  • Pisau / cutter 
  • Gunting
Proses pembuatan:
1. Siapkan dos/kardus bekas, potong hingga membentuk persegi panjang 35 cm X 50 cm (sesuai ukuran dos yang dipakai) kemudian buat sketsa rumah menggunakan isolasi untuk membagi ruangan seperti gambar berikut. (bisa dibuat sesuai keinginan masing-masing).
2. Potong kabel sepanjang 15 cm yang akan digunakan sebagai kabel penghubung arus listrik (gunakan kabel serabut warna merah putih).
4. Siapkan lagi kabel serabut (warna merah putih), kemudian potong dengan panjang 4 cm sebanyak 3 potong dan pisah kabel merah dengan kabel putih menggunakan pisau atau cutter.
5. Siapkan terminal sambungan kabel yang akan digunakan untuk membagi arus listrik, kemudian potong hingga yang tersisa hanya 8 lubang.
6. Ambil salah satu potongan kabel merah dan gabung dengan kabel merah pusat arus listrik, kemudian masukkan ke dalam lubang nomor 1 pada terminal pembagi dan kencangkan bautnya.
7. Ambil salah satu potongan kabel putih dan gabung dengan kabel putih pusat arus listrik, kemudian masukkan ke dalam lubang nomor 2 pada terminal pembagi dan kencangkan bautnya.

8. Ambil kembali satu kabel merah 4 cm dan gabung dengan ujung kabel merah yang pertama, kemudian masukkan ke lubang nomor 3 pada terminal pembagi dan kencangkan bautnya.
9. Ambil kembali satu kabel putih 4 cm dan gabung dengan ujung kabel putih yang pertama, kemudian masukkan ke lubang nomor 4 pada terminal pembagi dan kencangkan bautnya.
10. Gabung lagi kabel merah 4 cm yang terakhir dan gabung dengan ujung kabel merah yang kedua kemudian masukkan ke lubang nomor 5 dan kencangkan bautnya.
11. Gabung lagi kabel putih 4 cm yang terakhir dan gabung dengan ujung kabel putih yang kedua kemudian masukkan ke lubang nomor 6 dan kencangkan bautnya.
12. Pasang ujung kabel merah di terminal pembagi pada lubang nomor 7 dan kencangkan bautnya.
13. Pasang ujung kabel putih di terminal pembagi pada lubang nomor 8.
Terminal pembagi arus listrik sudah selesai

14. Untuk membuat stand sakelar on/off, siapkan kardus/dos bekas kemudian potong dengan ukuran 2 X 3 cm dan 3 x 4 cm masing-masing sebanyak 2 buah dan lubangi sesuai ukuran sakelar on/off.

15. Oleskan lem pada kedua potongan kardus/dos ukuran 2 x 3 cm dan tempel hingga menjadi satu.

16. Pasang sakelar pada lubang potongan kardus/dos ukuran 2 x 3 cm yang sudah disatukan, oleskan lem pada bagian bawah kemudian pasang potongan kardus/dos 3 x 4 cm.

17. Untuk potongan kardus/dos ukuran 3 x 4 cm yang kedua, buat ruang untuk kabel.

18. Oleskan lem pada potongan kardus tersebut, tempelkan pada potongan kardus yang di sakelar.

Stand sakelar pertama sudah siap digunakan.
Perhatikan gambar;
19. Untuk sakelar ke-2, ke-3 dan ke-4, ulangi langkah 14 sampai 19.

20. Siapkan sakelar, atur posisi sakelar dengan terminal dan posisi sakelar dengan stand lampu, kemudian potong kabel sesuai jarak antara terminal pembagi arus dengan posisi lampu (sakelar pertama untuk ruang dapur).
21. Potong kabel biru sesuai jarak sakelar dengan terminal pembagi arus dan pisah dari kabel putih, kemudian pasang kabel biru pada sakelar. (lihat gambar di bawah).
22. Pasang ujung kabel biru yang terpisah ke sakelar dan ujung yang lainnya ke terminal pembagi arus, kencangkan bautnya (lubang nomor 1).
23. Pasang ujung kabel putih ke terminal pembagi arus dan kencangkan bautnya (lubang nomor 2).

24. Masukkan ujung kabel dari terminal dan sakelar ke lubang kardus/dos yang sudah disiapkan (lubang di bawah sakelar), kemudian munculkan kembali ke permukaan kardus/dos di lubang posisi stand lampu.

25. Siapkan stand lampu lombok dan terminal sambungan kabel, kemudian pasang kabel stand lampu pada terminal sambungan kabel dan kencangkan bautnya.

26. Pasang ujung kabel dari sakelar ke terminal sambungan kabel.

Sakelar nomor 1 siap digunakan (sakelar 1 untuk ruang dapur).

27. Untuk sakelar ke-2, ke-3 dan ke-4, ulangi langkah 20 sampai 26.
28. Pasang lampu lombok untuk setiap stand lampu.

29. Nyalakan lampu dengan cara tekan sakelar on/off.

a. Sakelar 1 untuk lampu 1 (ruang dapur)
b. Sakelar 2 untuk lampu 2 (kamar)
c. Sakelar 3 untuk lampu 3 (ruang tamu)
d. Sakelar 4 untuk lampu 4 (teras)

Sumber: https://www.mediamengajar.com/2018/04/membuat-papan-instalasi-listrik-menggunakan-sakelar-di-rumah-tinggal.html?m=1